Rinjani 3726 MDPL
Terima kasih sudah meluangkan waktunya untuk membaca "My Adventure Book"
Kali
ini aku akan menceritakan destinasi kedua yang pastinya kalian sudah
nggak asing lagi dengan yang namanya "Rinjani Mountain". Sebenernya
ini bukan destinasi kedua yang aku singgahi, namun karena banyaknya
viewer yang sepertinya lebih tertarik tentang ulasan Gunung Rinjani,
jadi aku lebih merevisi ulasan ini agar lebih menarik lagi untuk
dibaca
Rinjani
Mountain,
Pasti kamu sudah nggak asing lagi sama gunung yang termasuk
dalam Seven Summits Indonesia ini. Apalagi buat kalian para pendaki,
Gunung Rinjani adalah gunung yang wajib disinggahi oleh para pendaki.
Tapi emang bener, Rinjani memang tak ada duanya. Gunung ini bener-bener
indah banget. Kalo kata orang, Gunung Rinjani tuh gunung yang super
duper komplit banget. Mulai dari puncak Rinjani, Danau Segara Anak dan Air Terjun Panas "Aik Kalak" yang hanya ada di Gunung Rinjani.
Untuk
menikmati keindahan Gunung Rinjani biasanya bervariasi, mulai dari yang
paling singkat 2 hari 1 malam, 3 hari 2 malam, atau bahkan 5 hari 4
malam. Terus apa yang membedakan ?? Perbedaannya adalah waktu tempuh
perjalan yang kamu lalui. Perbedaannya juga dari kondisi dan daya tahan
tubuh masing-masing personal. Mungkin sebagian dari kamu bertanya "kok
gitu?". Hmm, namanya juga gunung, pasti melaluinya hanya bisa dengan
berjalan kaki. Tanpa mobil, tanpa motor, dan yang lebih jelas lagi tanpa
ojek
Bagi yang sudah biasa mendaki, pasti sudah sangat paham dengan
aturan-aturan yang biasanya ada di Gunung. Mulai dari pola istirahat
saat mendaki, pola makan, bahkan pola untuk tetap menjaga kesehatan
tubuh saat mendaki.
Kalo aku saranin, bagi kamu yang belum pernah
mendaki sebaiknya olahraga dulu ya sebelum mendaki, biar nantinya ga
kaget. Sebelum memutuskan untuk mendaki Gunung dengan ketinggian diatas
3000 mdpl, sebaiknya kamu mulai dengan mendaki gunung yang
memiliki ketinggian kurang dari 3000 mdpl atau bukit. Karena nggak bisa
dipungkiri, gunung yang memiliki ketinggian diatas 3000 mdpl biasanya
memiliki track yang sangat panjang, bahkan tracknya lumayan sulit. Jadi
nggak ada salahnya kalo latihan dulu sebelum berangkat. Mungkin
kira-kira 2-3 minggu sebelum kamu mendaki.
Berdasarkan
peta wilayah, Gunung Rinjani membentang mulai dari Lombok Tengah,
Lombok Utara dan Lombok Timur. Tepatnya di Kecamatan Sembalun Kabupaten
Lombok Timur. Gunung Rinjani memiliki ketinggian 3726 meter dari permukaan
laut (mdpl). Gunung Rinjani merupakan gunung yang masih aktif (Gunung
Anak Baru Jari) yang terletak di Danau Segara Anak. Sedangkan untuk puncak
Rinjani merupakan gunung yang sudah tak aktif lagi. Jalur pendakian
gunung Rinjani bisa dilalui melewati 3 jalur resmi yaitu, jalur
sembalun, jalur senaru dan jalur aik berik. Ada juga jalur torean, namun
masih belum menjadi jalur resmi. Umumnya para pendaki melewati jalur
Sembalun dan jalur Senaru.
Kalo kamu start dari Bandara International
Lombok, untuk menuju pos pemberangkatan gunung Rinjani melalui jalur
sembalun, kamu harus menuju Desa Bawak Nao kecamatan Sembalun Lombok
Timur. Untuk menuju ke tempat ini, kamu harus sewa atau rental mobil
sekitar 500-600 ribu. "Kok mahal banget?". Lumayan mahal, karena akses
ke tempat ini lumayan susah. Sepanjang jalan menuju kecamatan sembalun,
kamu akan melewati pepohonan rimbun di atas bukit dengan jalan yang
cukup sempit dan tanjakan yang terjal.
Selain itu, kamu juga akan
bertemu dengan monyet-monyet yang ada di sekitar kawasan hutan sembalun.
Selain gunung Rinjani, kamu juga bisa menjumpai beberapa bukit di
sekitar sembalun yaitu Bukit Pergasingan dan Bukit Nanggi. Bukit di
kawasan Sembalunn juga nggak kalah bagusnya loh. Setelah kamu sampai di
kawasan sembalun kamu akan melihat beberapa perkebunan stawberry di
sebelah kanan dan kiri jalan.
Jika kamu berencana melakukan pendakian ke
gunung Rinjani, jangan lupa untuk melakukan registrasi terlebih dahulu
di kantor Taman Nasional Rinjani yang bertempat di Kecamatan Sembalun.
Letaknya persis di samping gapura yang bertuliskan "Rinjani Geopark"
atau tepat di depan "ATM BNI" di Desa Sembalun. Harga tiket registrasi
sekitar Rp.45.000 s/d Rp. 50.000. Ini harga tiket di tahun 2018 ya guys,
sudah jelas akan ada kenaikan harga disetiap tahunnya. Saat kamu
melakukan registrasi, petugas akan memintamu untuk menunjukkan KTP dan
meminta kamu untuk mengisi buku pengunjung yang berisikan nama, tempat
dan tanggal lahir, tanggal keberangkatan untuk pendakian, jam
keberangkatan serta lama waktu pendakian.
Setelah melakukan registrasi,
kamu bisa bersiap-siap terlebih dahulu sebelum melakukan pendakian.
Untuk kamu yang merupakan pendaki dari luar daerah, jika membutuhkan
toilet dan mushola untuk ganti baju atau sholat, kamu bisa mampir di
mushola sekitar pos pemberangkatan tepatnya di desa "Bawak Nao".
Beberapa masyarakat sekitar juga membuat rumahnya sebagai tempat
istirahat untuk para pendaki.
Aku kasih tips nih buat kamu, biasakan
menggunakan panggilan "inak" dan "amak" apabila bertemu dengan ibu atau
bapak saat berada di Lombok. "inak" merupakan panggilan untuk ibu
sedangkan "amak" merupakan panggilan untuk "bapak", ini merupakan bahasa
Sasak.
Percaya deh, masyarakat lombok itu baik dan ramah banget. Mereka
nggak bakal sungkan untuk menawarkan bantuan apabila kita sedang
kesulitan. Mereka bakal seneng banget apabila kamu bisa menggunakan
bahasa daerah Lombok. Aku bukan orang yang berasal dari pulau Lombok,
namun selama hampir 2 tahun tinggal disana, yang aku tau dan aku kenal,
masyarakat disana sangat baik dan ramah.
Jika
kalian sudah siap untuk melakukan pendakian, jangan lupa untuk berdoa
terlebih dahulu, karena doa merupakan hal yang terpenting saat kamu akan
melakukan suatu hal. Perjalanan yang kamu tempuh dari pos
pemberangkatan sampai dengan Pos 1 jalur Sembalun sekitar 2-3 jam
apabila ditempuh dengan berjalan kaki. Jika kamu ingin irit tenaga
sampai ke Pos 2 jalur sembalun, kamu juga bisa menggunakan jasa ojek
loh. Biaya yang ditawarkan bervariasi, mulai dari 50-100 ribu rupiah.
Gimana ? Lumayan kan? kalo aku sih lebih memilih jalan kaki. Selain
hemat biaya, kamu juga bisa melatih otot-ototmu agar lebih kuat. Aku
kasih tips yang kedua saat kamu mendaki. Jangan terlalu banyak minum,
minumlah secukupnya. Karena terlalu banyak minum, bisa bikin perut kamu
kembung. Selain itu, perut yang terlalu kembung dan kenyang membuat kamu
malas untuk bergerak. Kamu harus bisa mengatur pola makan dan minummu
saat mendaki. Selain itu, jika kamu terlalu banyak makan dan minum,
perjalananmu juga bakal terhambat jika kamu terlalu sering buang air
kecil ataupun buang air besar. Track yang akan kamu jumpai menuju Pos 1 jalur
sembalun, diawali dengan jalan berbatu dan pasir, hutan rimbun dan
beberapa tanjakan yang sedikit terjal. Terkadang jika kamu beruntung,
kamu akan bertemu dengan beberapa ekor sapi yang sedang mencari rumput,
hati-hati dengan kotoran sapi ya guys. Kalo kamu sudah sampai di Pos 1 kamu
bisa beristirahat sejenak sambil menikmati keindahan alam di sekitar Gunung Rinjani. Saat kamu berada di Pos 1 jalur sembalun, pemandangan
yang kamu lihat berupa padang rumput savana yang membentang. Suara
desiran angin yang sangat merdu, benar-benar akan menjadi teman terbaik
saat moment istirahatmu.
Selanjutnya menuju Pos 2 jalur Sembalun,
Untuk
menuju Pos 2 Jalur Sembalun, waktu tempuh yang dibutuhkan sekitar 2-3
jam jika dilalui dengan berjalan kaki. Track yang akan kamu temui berupa
jalan bebatuan kecil dan berdebu. Hati-hati saat melalui track ini ya
guys, karena lumayan banyak batu kerikil dan jalan yang menurun. Kalo
kamu sudah terbiasa melalui track ini dengan berlari, kamu bisa
menggunakan cara ini. Tapi,untuk pendaki pemula atau yang belum terbiasa
berlari di jalan turunan, kamu bisa jalan dengan perlahan atau
menggunakan bantuan tongkat atau stick yang biasa digunakan pendaki. Nah, di pos ini
kamu bisa menemukan toilet umum. Namanya Toilet Batu Beling. Kira-kira
ada 10 toilet yang tersedia. Tapi, sewaktu aku buang air disana, tak ada
air yang tersedia. Krannya mati :( Jadi jangan lupa untuk tetap
membawa air atau tisu ya. Di pos 2 jalur sembalun juga terdapat mata air
yang menyegarkan. Jaraknya nggk terlalu jauh dari shelter Pos 2 jalur
sembalun. Kamu cukup berjalan kaki sekitar 5 menit untuk sampai di mata
air ini. Letaknya tepat dibawah jembatan yang terakhir kamu lalui
sebelum menuju Pos 2. Umumnya, para pendaki memilih untuk bermalam di
Pos 2 dari pada Pos 1 jalur Sembalun. Selain dekat dengan mata air dan
toilet umum, shelter Pos 2 juga lebih besar daripada shelter di Pos 1.
Tapi tetep aja DILARANG mendirikan tenda di atas Shelter ya guys. Untuk
kamu yang mungkin kedinginan dan ingin berlindung dari angin malam,
sebaiknya kamu mendirikan tenda di samping atau disekitar shelter.
Karena biasanya tak jarang kamu jumpai pendaki yang mendirikan tenda di
sekitar sheter atau bahkan tepat di bawah shelter. Jadi saran aku
tetaplah membawa flysheet untuk melindungi tendamu dari angin dan embun.
Jadi biar nggak basah tendanya.
Kalo kamu bermalam di Pos 2 jalur
sembalun, saat pagi datang kamu bener-bener bisa melihat hamparan savana
yang sangat indah loh. Kamu juga bakal menemukan spot foto yang
instragamable di sekitar Pos 2 jalur Sembalun. Setelah puas menikmati
pemandangan yang indah di Pos 2 jalur sembalun, perjalanan selanjutnya
menuju Pos 3.
Letak Pos 3 berada di
balik bebatuan sehingga nggak bisa terlihat dari jarak jauh. Track yang
akan kamu lalui menuju Pos 3 jalur sembalun, lumayan sulit guys. Karena
track yang akan kamu lalui berupa bukit bebatuan. Kamu akan menjumpai
bukit bebatuan kira-kira 15-30 menit sebelum kamu sampai di Pos 3 jalur
sembalun. Sedangkan track yang lumayan panjang hanya berupa jalan
berpasir halus disertai dengan batu-batu kecil saja. Jadi jangan
khawatir ya
Di Pos 3 kamu bakal menjumpai abang-abang yang sedang menjual beberapa
makanan ringan dan soft drink. Tapi jangan kaget sama harganya ya guys,
karena harganya benar-benar berlipat-lipat dari harga normal. Air
mineral 600 ml bisa dipatok seharga Rp.10.000,00-/botol , sedangkan
harga normal sekitar Rp. 3000,00-/botol. Minuman penambah ion sekelas
mizone dan pocary sweet (ukuran kecil) bisa kamu beli dengan harga Rp.
25.000,00-/botol. Jadi kalo kamu mau mengurangi pengeluaranmu, alangkah
lebih baiknya kalo kamu bawa sendiri. Gunakan waktumu sebaik mungkin
untuk beristirahat di Pos 3. Karena setelah melewati Pos 3, perjuanganmu
akan dimulai menunuju camping area Pelawangan Sembalun.
Track
yang akan kamu temui adalah tanjakan berbatu dan berpasir. Hampir nggak
ada jalan landai, sekalipun ada mungkin hanya beberapa meter. Saat
menuju pelawangan sembalun kamu akan melewati "Tanjakan Penyesalan".
Tanjakan ini dinamakan tanjakan penyesalan karena mungkin sebagian
pendaki bakal kewalahan melewati tanjakan ini. Tapi nggak boleh menyesal
ya, karena pendaki sejati nggak pantang menyerah dan nggak kenal kata
menyesal
Setelah kamu melewati tanjakan ini, percaya deh kamu bakal meliat
pemandangan yang sangat indah yaitu view Danau Segara Anak dari
Pelawangan Sembalun. Kamu harus melewati 3 sampai 4 bukit untuk sampai
ke Pelawangan Sembalun. Tapi tenang aja guys, kamu nggak bakal kepanasan
kok. Karena jalur yang akan kamu lewati ditumbuhi pepohonan yang sejuk
dan rindang. So, dont worry guys
Mungkin
perjalanan menuju pelawangan sembalun akan menjadi perjalanan yang
sangat melelahkan. Tapi semuanya akan terbayar kok. Usahakan kamu sampai
di Pelawangan Sembalun sebelum malam hari. Karena umumnya jika kamu
memaksakan diri untuk melewati jalur dari Pos 3, tanjakan penyesalan,
sampai ke pelawangan Sembalun, kamu akan kesusahan melewati tracknya.
Karena saat malam hari, cukup berbahaya. Track akan susah terlihat saat
malam hari, apalagi tanjakan yang akan kamu lalui disertai dengan
bebatuan kecil. Jadi kalo kamu nggk hati-hati, kamu bisa tergelincir.
Selain itu, kanan dan kirimu jurang. Salah langkah sedikit kamu bisa
terperosok dan jatuh kebawah.
Setelah
sampai di Pelawangan Sembalun, kamu bisa menikmati view Segara Anak
dari ketinggian. Total lama perjalanan dari Pos pemberangkatan Bawak Nao
sampai ke Pelawangan Sembalun kira-kira 7-9 jam (berdasarkan pengalaman
pribadi). Tapi ini tergantung kuat nggak nya masing-masing personal ya.
Ada yang lebih cepat, ada juga yang lebih lambat. Kalo kamu kehabisan
air, kamu bisa isi ulang bekal air minummu di sekitar mata air
Pelawangan Sembalun yang berjarak kurang lebih 200 meter. Jalannya
menurun kok, jadi kamu nggak usah khawatir kelelahan. Jika ditempuh
dengan jalan kaki sekitar 15-30 menit. Aku saranin, kamu pilih lokasi
camp di area shelter Pelawangan Sembalun. Selain dekat dengan air, saat
summit juga akan sedikit menghemat energimu.
Setelah sampai di camping
area, kamu bisa mendirikan tenda dan beristirahat sebelum summit menuju
Puncak Rinjani. Umumnya, untuk wisatawan asing, mereka memulai
perjalanan menuju Puncak Rinjani sekitar pukul 02:00 dini hari. Tapi
untuk wisawatan lokal biasanya lebih awal, yaitu pukul 12:00 atau 01:00
dini hari. Jadi setelah makan malam, kamu harus tidur dan bangun jam
00:00 dini hari untuk siap-siap summit. Jangan lupa isi perutmu dulu
sebelum berangkat ya guys. Kamu bisa makan sereal, roti ataupun nasi.
Jangan lupa pakailah pakaian yang cukup tebal seperti jaket atau hoodie,
kaos tangan plus masker atau buff karena suhu udara dan angin pada jam
00:00-05:00 bener-bener dingin. Lebih baik lagi kalo kamu pake jaket anti badai dan angin. Pastikan kamu membawa bekal seperti
snack dan air mineral serta beberapa obat-obatan yang kamu perlu.
Seperti fresh care, minyak angin atau balsem dan sejenisnya. Jangan lupa
berdoa sebelum berangkat. Semoga perjalananmu lancar ya
Jalur
yang akan kamu lalui, dimulai dari jalan berdebu, berpasir, berbatu dan
tanjakan di sekitar pepohonan. Atur pola nafasmu saat melalui track ini
guys, berdasarkan pengalaman pribadi, aku pernah mengalami kesulitas
nafas karena debu yang sangat banyak dan disertai angin yang sangat
dingin. Jadi sejenis dilema gitu, kalo nggak pake masker berasa banget
dinginnya dan butiran debu yang bener-bener sangat mengganggu.
But, kalo
pake masker jadi susah nafas karena oksigennya semakin dikit. Ditambah
lagi kita bergerak, dan rasanya seperti kekurangan oksigen kalo pake
masker. Entah apa karena aku kurang terbiasa atau emang kamu juga pernah
ngerasain hal yang sama.
Tapi setelah itu, aku memutuskan untuk
menggunakan masker saat jalannya berdebu aja. Setelah melewati tanjakan
yang begitu melelahkan, kamu akan sampai di "Punggungan Leter L". Nah,
kalo kamu udah sampai disini, kamu akan menemukan jalan yang landai dan
lumayan panjang. Jadi nggak terlalu capek deh. Setelah melalui jalur
sepanjang punggungan, kamu akan mulai melintasi puncak yang sebenarnya.
Tak ada jalan landai sama sekali, yang ada hanya pasir dan bebatuan
besar dan kecil. Stick atau tongkat akan sangat amat berguna untuk kamu.
Lihat tanjakannya aja, aku udah pasrah. Tapi akhirnya sampai juga di
atas Puncak Rinjani 3726 mdpl. Semangat berjuang ya guys !!!
Tetap S E M A N G A T
karena pendaki yang sebenarnya, tak akan pernah menyerah sebelum sampai ke puncak
Komentar
Posting Komentar